Ekonomi Makro: Uang, Suku Bunga, Output - Analisis & Kebijakan Pemerintah
Oct 12, 2020
Edit
Materi Kuliah - Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini adalah:
- Memahami hubungan antara pasar barang dan pasar uang.
- Hubungan pendapatan uang
- Hubungan investasi dan tingkat bunga
- Hubungan tingkat bunga dan pengeluaran agregat
- Permintaan uang, output agregat, dan pasar uang
- Pengaruh dari kebijakan ekspansioner dan penawaran uang
- Efektivitas kebijakan moneter
- Pengaruh kebijakan kontraksi
Terdapat sebuah nilai yang konsisten dari pendapatan dan tingkat suku bunga dengan adanya keseimbangan dalam dua jenis pasar tersebut. Dalam bab 8 ini, akan dikaji bagaimana pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap tingkat output, suku bunga, dan pengeluaran investasi.
Investasi, Suku Bunga dan Pasar Barang
Suku Bunga dan Pengeluaran Agregat
Gambar 8.1 menunjukkan satu kenaikan suku bunga dari 3% menjadi 6% akan menurunkan pengeluaran agregat dan mengurangi keseimbangan pendapatan nasional dari Y0 ke Y1. Sebalikanya jika tingkatan suku bunga mengalami penurunan investasi akan naik, pengeluaran agregat mengalami kenaikan, maka pendapatan keseimbangan mengalami kenaikan.
Permintaan Uang, Output Agregat (Pendapatan) dan Pasar Uang
Keseimbangan tingkat suku bunga tidak ditentukan secara eksklusif dalam pasar uang. Perubahan pada output agregat yang berada pada pasar barang akan menggeser kurva permintaan uang dan menyebabkan perubahan pada tingkat suku bunga. Jika terjadi kenaikan output agregat permintaan naik dan suku bunga juga mengalami kenaikan. Sebaliknya jika output agregat turun, permintaan uang turun, dan tingkat suku bunga turun.
Kombinasi Pasar Barang dan Uang
Kaitan Pendapatan dan Permintaan Uang
Gambar 8.3 Pergeseran Permintaan Uang ke Kanan
Pendapatan, yang ditentukan dalam pasar barang, memiliki pengaruh yang cukup penting pada permintaan uang di pasar uang. Dari gambar 8.3, penambahan output agragate menggeser kurva permintaan uang yang menyebabkan keseimbangan bunga naik dari 7% menjadi 14%.
Tingkat suku bunga, yang ditentukan di pasar uang, memiliki pengaruh yang nyata pada investasi di pasar barang. Gambar 8.4 dapat dilihat jika tingkat suku bunga turun, maka investasi yang direncanakan akan naik dan jika tingkat suku bunga naik maka investasi akan turun.
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter
Pengaruh Kebijakan Ekspansioner
Kebijakan fiskal ekspansioner adalah peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak yang bertujuan untuk meningkatkan output agregat.
Kebijakan moneter ekspansioner adalah suatu peningkatan pada penawaran uang yang bertujuan untuk meningkatkan output agregat
Kecenderungan untuk kenaikan pengeluaran pemerintah sebagai sebab dari berkurangnya investasi swasta disebut crowding-out effect. Dari gambar tersebut, jika pengeluaran pemerintah naik, output agregat akan naik, selanjutnya permintaan uang akan naik, tingkat suku bunga naik dan investasi akan turun
Gambar 8.6 Pengaruh Kebijakan Ekspansioner Keseimbangan Uang
Kebijakan ekspansioner disebabkan kenaikan penawaran uang. Dari gambar 8.6 (A, B, dan C) dapat dijelaskan suatu kenaikan dalam penawaran uang, akan menurunkan suku bunga dan menaikkan investasi serta pendapatan. Akan tetapi semakin tinggi tingkat output agregat akan meningkatkan permintaan uang. Dan hal ini akan menjaga jatuhnya tingkat suku bunga.
Efektifitas Kebijakan Moneter
Gambar 8.7 Efektifitas Kebijakan Moneter Terhadap Investasi
Efektifitas kebijakan moneter tergantung pada kemiringan atau tingkat responsivitas fungsi investasi. Semakin curam fungsi investasi maka investasi kurang respon terhadap perubahan tingkat bunga. Rendahnya respon tersebut menjadikan kebijakan moneter tidak efektif
Bank Sentral mengakomodasi suatu kebijakan fiskal yang bersifat ekspansioner. Kebijakan fiskal yang bersifat ekspansioner misal dalam bentuk pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi atau pemajakan yang lebih rendah akan menigkatkan output agregat, menggeser permintaan uang ke sebelah kanan dan menekan tingkat bunga naik. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 8.8.
Gambar 8.8 Efektifitas Kebijakan Moneter Terhadap Permintaan Uang
Bila penawaran uang tidak berubah, tingkat bunga akan naik, tetapi bila Bank Sentral mengakomodasi ekspansi fiskal tingkat suku bunga tidak akan naik.
Pengaruh Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan fiskal kontraksioner mengacu pada menurunnya pengeluaran pemerintah atau kenaikan pajak yang bertujuan untuk menurunkan output agregat. Hal ini dapat dilihat pada gambar 8.9.
Gambar 8.9 Pengaruh Kebijakan Kontraksioner Terhadap Pendapatan
Penurunan di dalam output agregat akan menjadi lebih rendah bila kita tidak memperhitungkannya dalam pasar uang.
Kebijakan moneter kontraksioner merujuk pada menurunnya penawaran uang yang bertujuan menurunkan output agregat. Jika jumlah uang beredar turun tingkat suku bunga akan naik, tingkat investasi turun, agregat output akan turun. Kenaikan suku bunga akan menjadi berkurang jika suku bunga tidak dimasukkan dalam perhitungan pasar barang dan menyebabkan Y berkurang. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 8.10 (A dan B).
Gambar 8.10 Pengaruh Kebijakan Kontraksioner Terhadap Investasi
Bauran Kebijakan Ekonomi Makro
Pengaruh-pengaruh dari bauran kebijakan ekonomi makro dapat ditunjukkan pada tabel 8.1
Tabel 8.1 Pengaruh Dari Bauran Ekonomi Makro
Keterangan gambar:
↑: peningkatan variabel
↓: penurunan variabel
?: tekanan-tekanan yang dapat mendorong variabel bergerak berbeda arah. Tanpa adanya tambahan informasi yang cukup, kita tidak dapat menentukan secara spesifik ke arah mana variabel bergerak.
Faktor-Faktor Penentu Lainnya dari Investasi yang Direncanakan
Determinan lain dari investasi yang direncanakan. Investasi yang direncanakan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Tingkat bunga
- Harapan penjualan masa akan datang
- Tingkat penggunaan modal
- Biaya relatif modal dan tenaga kerja