Pengertian Dan Masalah Ekonomi Makro - Vorzil

Pengertian Dan Masalah Ekonomi Makro

MATERI KULIAH EKONOMI MAKRO
Pengertian Dan Masalah Ekonomi Makro

- Definisi Ekonomi Makro
- Asal Mula Ekonomi Makro
- Masalah Masalah Ekonomi Makro

A. Pengertian Ekonomi Makro

Ekonomi Makro atau biasa disebut Makroekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang ruang lingkupnya luas (makro) meliputi mekanisme kerja perekonomian secara keseluruhan pada tingkat negara, misalnya inflasi, penganguran, neraca pembayaran yang timpang, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan peningkatan kapasitas produksi. Hal ini sangat berbeda dengan Mikroekonomi yang cakupannya hanya sekitar produksi dan konsumsi barang/jasa yang masalah utamanya sekitar pertanyaan : apakah jenis barang/jasa yang akan diproduksi, bagaimanakah cara memroduksi barang/jasa tersebut, dan untuk siapakah barang atau jasa itu.

B. Asal Mula Ekonomi Makro

Beberapa masalah yang tidak dibahas dalam mikroekonomi namun dijumpai dalam kehidupan masyarakat menjadi titik pangkal munculnya analisis-analisis makroekonomi, misalnya : Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran ? Mengapa kenaikan harga diikuti kenaikan pengangguran yang serius ? Mengapa berbagai perekonomian tidak mengalami pertumbuhan yang sama cepatnya ? Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami perkembangan yang stabil ? dst.

Sebelum tahun 1930-an, terutama pada masa Adam Smith (1776) hingga Keynes (1936), para ahli ekonomi sama sekali tidak menyingung masalah-masalah di atas, karena mereka berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang.

Namun, keyakinan para ahli ekonomi klasik (sebelum tahun 1930-an) ternyata keliru. Sistem pasar bebas ternyata tidak menjamin terwujudnya tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam waktu panjang. Kesadaran akan kelemahan sistem pasar bebas tersebut berawal dari peristiwa kemunduran ekonomi global di tahun 1929—1932 yang bermula dari Amerika Serikat (peristiwa the Great Depression). Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, 25% dari tenaga kerja di Amerika Serikat mengangur dan pendapatan nasional negara (AS) merosot sangat tajam. The Great Depression 1929—1932 merebak ke seluruh dunia, baik ke negara-negara industry maupun ke negara-negara miskin. Tokoh ekonomi yang pertama yang membahas masalah kelemahan sistem pasar bebas adalah John Maynard Keynes, yang ditulis dalam buku berjudul “General Theory of Employment, Interest and Money” (terbit 1936). Teori dalam buku Keynes tersebut akhirnya menjadi landasan teori makroekonomi modern. Salah satu pendapat penting Keynes : bahwa belanja masyarakat (pengeluaran agregat) adalah factor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara, bahwa diperlukan kebijakan dan usaha pemerintah untuk menciptakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh.

C. Masalah-masalah Ekonomi Makro

Masalah-masalah yang dibahas dalam ekonomi makro adalah inflasi, penganguran, neraca pembayaran yang timpang, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan peningkatan kapasitas produksi

a. Inflasi
Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi secara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya antara program pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.

Contoh kondisi yang dapat memicu inflasi diantaranya kondisi permintaan tinggi namun jumlah barang terbatas yang menyebabkan harga barang naik sehingga tidak bisa dibeli oleh masyarakat yang pendapatannya lebih rendah, kelangkaan bahan baku atau kenaikan harga salah satu faktor produksi (kenaikan harga BBM, kenaikan harga suku cadang mesin, dan sebagainya) yang berimbas pada kenaikan harga produk yang tidak dibarengi dengan naiknya tingkat pendapatan masyarakat.

Jika inflasi tidak segera diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat, maka Inflasi dianggap sebagai kondisi dimana proses pemiskinan sedang terjadi. Di Indonesia, tingkat inflasi moderat (aman) berkisar 5-10%, lebih dari 10% dikatakan inflasi tinggi yang berdampak serius.

b. Penganguran
Penganggur adalah kelompok angkatan kerja (usia produktif), yang berkeinginan memperoleh pekerjaan namun belum memperolehnya. Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak berkeinginan memperoleh pekerjaan karena kesibukan mengurus keluarga tidak termasuk sebagai penganggur. Tidak ada satu negarapun yang tidak ada penganggurannya.

Pengangguran terjadi karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Penganggur juga dapat tercipta dari kegiatan mencari pekerjaan lain yang lebih baik, penggunaan mesin modern yang mengurangi tenaga kerja, dan ketidaksesuaian keahlian yang dimiliki dengan keahlian yang dibutuhkan. Penganguran bisa saja terjadi meski jumlah kesempatan kerja tinggi, hal ini disebabkan adanya kesenjangan informasi dan keahlian yang diinginkan.

c. Neraca pembayaran yang timpang

Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. Pembayaran-pembayaran tersebut meliputi penerimaan dari eksport dan pembayaran untuk import, aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri, dan aliran keluar/masuk modal jangka pendek (misal deposit uang ke luar negeri).

Neraca pembayaran dapat saja timpang. Ketimpangan tersebut disebabkan adanya kesenjangan antara jumlah perolehan dari ekspor dengan pembayaran untuk import. Defisit sebagai akibat import yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan kegiatan ekonomi dalam negeri.

Ekspor akan memperluas pasar dan barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahaan-perusahaan dalam negeri mengembangkan kegiatannya. Kegiatan import juga dapat memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi. Industri dapat mengimpor mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukan. Namun impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi di dalam negeri. Neraca pembayaran harus diupayakan seimbang antara ekspor dan import.

d. Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Teori Malthus menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk mengikuti deret ukur sementara pertambahan pangan mengikuti deret hitung. Pertambahan penduduk selalu lebih cepat daripada pertambahan pangan, maka tanpa dukungan teknologi yang memadai, kelak akan terjadi masalah besar yang mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan.

Namun pertambahan penduduk yang besar bila diikuti oleh tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi. 

e. Peningkatan kapasitas produksi

Peningkatan produksi berhubungan dengan tingkat investasi. Investasi berhubungan dengan tabungan masyarakat. Tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Dengan demikian, peningkatan produksi dipengaruhi secara tidak langsung oleh tingkat tabungan masyarakat dan konsumsinya. Namun kadang terjadi paradox hemat, dimana tingkat tabungan yang tinggi dan kapasitas produksi tinggi tidak diiringi konsumsi yang tinggi pula. Paradoks hemat di dalam negeri dapat diatasi dengan membuka pasar baru di luar negeri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel