Ekonomi Makro: Perekonomian Terbuka, Neraca Pembayaran, Nilai Tukar Uang - Vorzil

Ekonomi Makro: Perekonomian Terbuka, Neraca Pembayaran, Nilai Tukar Uang

Ekonomi Makro: Perekonomian Terbuka - Neraca Pembayaran, Nilai Tukar

Materi Kuliah - Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini adalah:
  • Mengetahui tentang neraca pembayaran dan berbagai transaksi
  • Mengetahui tentang impor dan ekspor serta efek umpan balik dari perdagangan
  • Memahami hubungan perekonomian terbuka dengan nilai tukar mata uang yang flexibel 
  • Mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang 
  • Memahami hubungan nilai tukar mata uang dan neraca perdagangan

Ketika orang-orang dari negara yang berbeda melakukan jual beli, terjadilah pertukaran mata uang. Nilai tukar mata uang adalah harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Dengan kata lain merupakan perbandingan di mana dua mata uang saling dipertukarkan.

Dalam beberapa hal yang menyebabkan pertukaran mata uang yang berbeda, ada perdagangan yang dilakukan oleh dua negara. Karena setiap negara melakukan spesialisasi dalam produksi barang, terjadi keunggulan komparatif yang membuat perdagangan menjadi saling menguntungkan.

Pertukaran mata uang internasional harus diatur dengan sebuah cara yang memungkinkan kedua pihak yang melakukan transaksi menggunakan mata uang milik mereka sendiri. Pada abad sebelumnya, hampir semua mata uang dinilai dengan emas, yang memiliki nilai tetap berdasar berat emas dalam satuan ons. Nilai dari ukuran berat emas inilah yang akan menentukan nilai uang dalam perdagangan internasional. Atau dapat disebut sebagai nilai tukar mata uang.

Neraca pembayaran merupakan catatan dari transaksi yang dilakukan suatu negara atas perdagangan internasional untuk barang, jasa dan aset. Neraca pembayaran juga merupakan catatan sumber-sumber (penawaran) dan penggunaan (permintaan) mata uang asing. Yang disebut dengan mata uang asing diartikan sebagai mata uang yang berbeda dengan mata uang domestik suatu negara tertentu.

Transaksi berjalan sebuah negara adalah penjumlahan dari
  • Ekspor netto (ekspor dikurangi impor)
  • Pendapatan bersih yang diperoleh dari investasi luar negeri
  • Transfer payment bersih yang diterima dari luar negeri.

Ekspor dapat menghasilkan valuta asing dan pada transaksi berjalan berada pada sisi kredit (+). Sebaliknya, impor menggunakan valuta asing dan pada transaksi berjalan berada pada sisi debit (-). Sementara yang disebut neraca perdagangan adalah perbedaan antara ekspor barang dan jasa suatu negara dengan impor barang dan jasa negara tersebut. Defisit perdagangan terjadi ketika impor suatu negara lebih besar daripada ekspornya.

Pendapatan investasi berasal dari kepemilikan aset asing yang meliputi dividen, bunga, hasil sewa dan keuntungan yang dibayarkan kepada pemilik aset. Transfer payment bersih merupakan selisih antara pembayaran yang berasal dari suatu negara kepada negara lain terhadap pembayaran yang diterima negara tersebut dari negara lain.

Neraca pada transaksi berjalan merupakan penjumlahan dari ekspor bersih barang, ekspor bersih jasa, pendapatan investasi bersih dan transfer payment bersih. Hal ini menunjukkan perbandingan antara banyaknya pengeluaran yang dilakukan oleh suatu negara relatif terhadap hasil yang diperoleh negara tersebut. Untuk setiap transaksi yang tercatat pada transaksi berjalan, terdapat transaksi tercatat sebagai transaksi modal. Transaksi modal ini mencatat perubahan yang terjadi atas aset dan pasiva.

Dengan asumsi tidak ada kesalahan, neraca pada transaksi modal sama dengan negatif neraca pada transaksi berjalan. Jika transaksi modal menunjukkan angka yang positif, maka perubahan aset asing yang berada pada negara tersebut lebih besar dari perubahan aset yang dimiliki negara tersebut di luar negeri. Hal ini menunjukkan menurunnya kekayaan bersih yang dimiliki negara tersebut. Kekayaan bersih yang dimiliki sebuah negara merupakan penjumlahan dari neraca transaksi berjalan pada tahun-tahun yang telah terlampaui.

Pengeluaran agregat yang direncanakan dalam persamaan ekonomi terbuka adalah sebagai berikut:



Gambar 13.1 Keseimbangan Output Dalam Ekonomi Terbuka
Dalam perekonomian terbuka, bagian dari pendapatan dihabiskan untuk impor, menyebabkan pendapatan domestik menurun.

Impor dan Ekspor serta Efek Umpan Balik dari Perdagangan

Faktor-faktor dari impor adalah sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan perilaku investasi. Pengeluaran dalam impor tergantung pada harga relatif produk domestik dan barang yang dihasilkan oleh luar negeri.

Efek umpan balik dari perdagangan adalah kecenderungan untuk peningkatan kegiatan ekonomi satu negara ke negara di seluruh dunia yang mengakibatkan peningkatan kegiatan ekonomi, yang kemudian memberikan umpan-balik ke negara tersebut. Ketika harga-harga ekspor mengalami kenaikan pada suatu negara, dan tanpa ada perubahan dalam nilai tukar, maka harga impor negara yang lain meningkat.

Efek umpan balik dari harga adalah suatu proses di mana kenaikan harga dalam negeri pada suatu negara mendapatkan feedback pada negara tersebut melalui harga ekspor dan impor. Inflasi adalah hal yang memungkinkan untuk diekspor.





Perekonomian Terbuka dengan Nilai Tukar Mata Uang yang Flexibel 

Nilai tukar mata uang yang mengambang, atau ditentukan oleh pasar, adalah nilai tukar mata uang yang ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar. Pergerakan nilai tukar memiliki dampak penting pada impor, ekspor, dan pergerakan modal antar negara.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang 

Hukum satu harga menyatakan jika biaya transportasi kecil, harga barang sejenis pada negara yang berbeda kurang lebih sama. Jika rendahnya suatu harga berlaku untuk semua barang, dan jika tiap negara mengkonsumsi barang yang sama, nilai tukar mata uang antara dua jenis mata uang akan ditentukan oleh tingkat harga relatif yang berlaku di kedua negara. Teori yang menyatakan bahwa nilai tukar mata uang diatur sedemikian rupa sehingga harga barang di negara yang berbeda bisa sama disebut teori paritas daya beli.

Tingkat inflasi yang tinggi pada suatu negara relatif terhadap negara lain, memberikan tekanan pada nilai tukar mata uang kedua negara. Selain itu terdapat kecenderungan umum kedua jenis mata uang tersebut terdepresiasi. Kenyataan bahwa tingkat bunga sebuah negara terkait relatif dengan tingkat bunga negara lain merupakan sebuah faktor yang menentukan nilai tukar mata uang.

Ketika mata uang suatu negara terdepresiasi, harga impor mengalami kenaikan dan harga ekspor yang harus dibayarkan negara tersebut (dalam mata uang asing) mengalami penurunan. Depresiasi pada mata uang suatu negara dapat menjadi rangsangan bagi perekonomian.

Nilai Tukar Mata Uang dan Neraca Perdagangan: Kurva J

Gambar 13.2 Kurva J
Berdasarkan kurva J, neraca perdagangan akan memburuk sebelum keadaannya jadi membaik setelah terjadinya depresi mata uang. Efek negatif harga impor akan mendominasi efek positif yang ditimbulkan oleh peningkatan ekspor atau penurunan impor. Namun, ketika impor dan ekspor merespon perubahan harga maka neraca perdagangan akan mengalami peningkatan.

Depresiasi pada mata uang suatu negara cenderung meningkatkan tingkat harga. Dengan turunnya nilai suatu mata uang, permintaan ekspor akan meningkat. Para pembeli dari pasar domestik akan mengganti produk domestik menjadi barang impor yang lebih mahal. Jika perekonomian berjalan sesuai kapasitasnya maka peningkatan permintaan agregat akan menaikkan harga. Jika harga impor naik, biaya yang ditanggung perusahaan juga akan naik, sehingga akan menggeser kurva penawaran agregat ke sisi kiri.

Nilai tukar mata uang yang fleksibel tidak memiliki pengaruh pada potongan pajak yang dilakukan pemerintah guna merangsang perekonomian. Potongan pajak menimbulkan pengeluaran rumah tangga yang meningkat, namun sebagian pengeluaran itu dalam bentuk impor, sehingga menurunkan multiplier. Karena pendapatan meningkat, permintaan uang juga meningkat. Dengan demikian tingkat bunga mengalami kenaikan yang akan mengapresiasi mata uang. Sehingga ekspor turun sementara impor naik, yang sekali lagi, akan mengurangi multiplier. Jika tingkat bunga naik, maka investasi swasta semakin meningkat. Hal ini juga akan mengurangi multiplier.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel