Ekonomi Pembangunan: Pengertian, Unsur dan Perencanaan - Vorzil

Ekonomi Pembangunan: Pengertian, Unsur dan Perencanaan

EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Ekonomi Pembangunan(Economics of Development)adalah suatu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang mempelajari tentang masalah-masalah ekonomi di Negara-negara berkembang, yang seterusnya akan kita namakan Negara berkembang saja dan kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi.

Pada umumnya Pembangunan Ekonomi(Economic of Development) adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel per kapita. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu yang bercorak sederhana menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju.

 
Materi Ekonomi Pembangunan | Roliyan.com

PEMBANGUNAN, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKONOMI


PEMBANGUNAN EKONOMI

Adapun Ilmuan yang mengemukakan pengertian Pembangunan Ekonomi yaitu:

Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi.

Suryana, (2000:55) dan Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak.

Irawan (2002:5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.

Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005:205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.

Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.

Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat empat unsur penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi:

a. Pembangunan sebagai suatu proses.
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan.Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.

b. Pembangunan sebagai perubahan sosial.
Masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di Indonesia.

c. Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

d. Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang. 
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat.Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus.Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

Perkembangan Perhatian Terhadap Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan masalah yang dihadapi oleh Negara berkembang. Perhatian terhadap masalah tersebut baru dimulai sejak Perang Dunia II.

Kekurangan Terhadap Pembangunan Sebelum Perang Dunia II

a. Penjajahan Masih Berlangsung Secara Meluas
Hingga pertengah abad ke-20, para penjajah umumnya tidak merasa perlu memikirkan secara sungguh-sungguh masalah pembangunan di daerah jajahan mereka.Mereka membangun daerah jajahannya selalu dengan tujuan untuk menciptakan keuntungan bagi negaranya sendiri.Para penjajah pada umumnya tidak mersa perlu memikirkan secara sungguh-sungguh masalah pembangunan daerah jajahan mereka dan meningkat taraf kesejahteraan penduduknya. Pembangunan yang dilakukan di daerah-daerah jaahan pada umumnya mempunyai tiga tujuan berikut:
  • Mengekspoitasi kekayaan daerah yang dijajah.
  • Menyediakan bahan mentah untuk industri di Negara penjajah. 
  • Menyediaan pasar untuk barang industri yang dihasilkan di Negara penjajah. 
b. Kekurangan Perhatian dalam Masyarakat yang Terjajah
Kurangnya usaha dari para pemimpin masyarakat yang dijajah untuk pembahas persoalan-persoalan pembangunan ekonomi.Tujuan utama kegiatan mereka adalah memperjuangkan kemerdekaan untuk masyarakat yang dipimpinnya.Dalam usaha untuk mencapai cita-cita ini mereka menyampingkan sama sekali issue yang berhubungan dengan pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu, sebagian besar daya usaha dan pemikiran mereka terutama ditunjukan kepada usaha untuk mengusir penjajah secepat mungkin.

c. Kekurangan Perhatian di Kalangan Cendekiawan
Khusus di bidang ekonomi, pada ketika itu umumnya ahli-ahli ekonomi Barat yang terkemuka lebih menumpahkan perhatian mereka kepada analisis kemerosotan ekonomi (depresi) dan pengangguran.Hal ini disebabkan karena pada masa-masa sebelum Perang Dunia II, masalah pengangguran dan depresi merupakan masalah dunia yang terutama.

Perkembangan Perhatian Terhadap Pembangunan Ekonomi

a. Keinginan Negara Berkembang untuk mengatasi Keterbelakangan Mereka
Faktor terpenting yang mendorong usaha yang lebih besar untuk mewujudkan pembangunan ekonomi bersumber dari keinginan Negara-negara yang baru mencapai kemerdekaan untuk meningkatkan kemakmurn masyarakatnya. Beberapa Negara yang baru muncul setelah Perang Dunia II berakhir adalah India, Pakistan, Srilanka, Myanmar, Filipina, Indonesia, dan Korea. Pada tahun 1950-an lebih banyak lagi daerah terjajah yang mencapai kemerdekaan seperti Malaysia, Singapura, Brunai, dan berbagai Negara Afrika.

b. Sebagai Usaha Membantu Mewujudkan Pembangunan Ekonomi untuk Menghambat Perkembangan Komunisme
Paham Komunisme telah melahirkan beberapa Negara Komunis baru.Rusia merupakan Negara Komunis pertama yang muncul pada tahun 1917.Sebagai salah satu usaha untuk membendung perkembangan Komunisme, Negara maju terutama Amerika Serikat melakukan berbagai usaha untuk mempercepat pembangunan di Negara berkembang.Usahanya yang pertama sesudah Perang Dunia II tertumpu kepada membantu memulihkan perekonomian di berbagai Negara di Eropa Barat dan di Jepang.Bantuan Amerika Serikat dalam membangun Korea, Taiwan, Thailand banyak dilandaskan kepada pemikiran untuk membendung perluasan paham Komunisme di Asia.

c. Sebagai Usaha untuk meningkatkan hubungan Ekonomi
Bantuan Negara maju kepada usaha pembangunan ekonomi di beberapanegara berkembang sering juga merupakan suatu alat untuk mempererat hubungan ekonomi di antara kedua Negara tersebut.Hal ini dapat dilihat dengan nyata dalam hubungan dengan Negara berkembang dengan bekas penjajahanya terutama di antara neara Inggris dan Perancis dengan Negara bekas jajahannya.Kedua Negara ini masih mempunyai posisi yang istimewa dengan Negara-negara yang pernah menjadi jajahan mereka.Dengan adanya hak istimewa tersebut, Negara bekas penjajah masih dapat mengembangkan pasar untuk hasil-hasil industry mereka.

d. Berkembangnya keinginan untuk Membantu Negara Berkembang
Usaha Negara maju untuk membantu Negara berkembang secara keseluruhannya mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, kekurangan modal, dan berbagai masalah serius lain yang dihadapi. Adanya keinginan untuk memberi bantuan tersebut dapat dilihat dari sifat pinjaman atau bantuan lain yang diberikan. Sebagian dari bantuan yang diberikan adalah dalam bentuk grant atau pemberian yang berarti Negara berkembang yang bersifat pemberian dapat berupa bantuan dana, bantuan teknik, dan tenaga ahli, bantuan penelitian, bantuan dalam bentuk material seperti bahan makanan atau bantuan pembuatan infrastruktur dan bentuk lain dari usaha untuk membantu Negara berkembang adalah pemberian pinjaman dengan syarat yang lebih relatif.

Sasaran Pembangunan Ekonomi

- Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagian /pemerataan bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup, seperti perumahan, kesehatan dan lingkungan.

- Mengangkat taraf hidup termaksut menambah dan mempertinggi pendapat dan penyedian lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya manusiawi, yang semata-mata bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi untuk meningkatka kesadaran akan harga diri baik individu maupun nasional.

- Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua individu dan nasional dengan cara membebaskan mereka dari sikap budak dan ketergantungan, tidak hanya hubungan dengan orang lain dan negara lain, tetapi juga dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan.

Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Salah satu tujuan penting perencanaan ekonomi di negara sedang berkembang seperti negara kita, negara Indonesia adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut berarti perlu juga meningkatkan laju pembentukan modal dengan cara meningkatkan tingkat pendapatan, tabungan, dan investasi.

Peningkatan laju pembentukan modal pada Indonesia ini menghadapi berbagai kendala, salah satunya yaitu kemiskinan masyarakat Indonesia itu sendiri.Hal ini diakibatkan karena tingkattabungan yang rendah, tingkat tabungan rendah dikarenakan tingkat pendapatan rendah. Dankarena itu semua berakibat pada laju investasi, laju investasi juga rendah dan berpengaruh pada rendahnya modal dan produktivitas indonesia.

Tahapan Perencanaan Pembangunan

  1. Penyusunan Rencana: Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur, Setiap Instansi Pemerintah menyiapkan rancangan rencana kerja, Partisipasi dan keterlibatan masyarakat untuk penyelarasan rencana pembangunan, Penyusunan rancangan akhir perencanaan pembangunan.
  2. Penetapan Rencana: Penetapan rencana menjadi produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya, RPJP Nasional-UU, RPJP Daerah-Peraturan Daerah, RPJM & Tahunan Nasional-PP, RPJM & Tahunan Daerah-Perkada.
  3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana: Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan, Dilakukan oleh pimpinan Kementrian/Lembaga/SKPD, Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala Bappeda hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan.
  4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana: Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan, Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan kinerja mencakup input, output, result, benefit, dan impact, Kementrian/Lembaga/SKPD wajib melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan yang terkait dengan fungsi dan tanggungjawabnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel